Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 18:45:09【Tempat Makan】534 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(26)
Sebelumnya: Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Selanjutnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Artikel Terkait
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
- SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru